Platoon

Friday, February 6, 2009 · 2 comments

Film yang disutradarai oleh Oliver Stone ini diproduksi pada tahun 1986. Dengan latar belakang Perang Vietnam. Boleh di bilang film ini mengungkapkan realitas yang lebih jujur jika dibandingkan dengan film-film berlatar belakang Perang Vietnam lainnya seperti sekuel Rambo dan Missing In Actions. Namun demikian film Platoon juga mendapat banyak kritikan karena banyaknya adegan kekerasan dan brutal yang dilakukan oleh para serdadu Amerika Seikat.

Cerita berawal dengan kedatangan pasukan pengganti yang salah satu anggota pasukan tersebut adalah Chris Taylor seorang prajurit yang baru saja bergabung ke dalam unit pasukan infanteri. Pengalaman pribadi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Chris Taylor yang merasa terpanggil untuk ikut membela negara. Berbagai peristiwa kekerasan dan sadisme mewarnai perjalanan tugasnya, mulai pada saat patroli rutin sampai dengan rivalitas diantara dua seniornya Sersan Barnes dan Sersan Elias. Chris Taylor lebih bersimpati kepada Sersan Elias yang lebih memiliki rasa kemanusiaan. Taylor semakin berani menentang atasannya Sersan Barnes setelah dia mengetahui bahwa Barnes yang membunuh Elias.

Film ini sangat menarik dengan tambahan narasi oleh Chris Taylor(Charlie Sheen) yang mempertanyakan apa sesungguhnya misi pasukan AS di Vietnam. Taylor sendiri merasakan adanya perang batin sebagai wujud perang yang sesungguhnya. Meskipun dia berhasil lolos dari “neraka” hutan belantara Vietnam, batinnya merasa terusik karena sesungguhnya perang yang sedang ia jalani tidak menghasilkan apa-apa, kecuali penderitaan.

Sutradara : Oliver Stone
Pemeran : Charlie Sheen (Chris Taylor), Willem Dafoe (Sersan Elias), Tom Berrenger (Sersan Barnes).
Penghargaan : 4 Piala Oscar

Banjir Lagi

Thursday, February 5, 2009 · 2 comments
Jika ada pertanyaan apa penyebab banjir, bisa jadi pertanyaan seperti ini akan dianggap basi. Namun kenyataannya banjir selalu menjadi permasalah yang pelik dan membuat pusing banyak pihak. Akhir-akhir ini musim hujan sudah identik dengan musim banjir. Ada baiknya kita menganalisa lagi apa penyebab banjir dan berharap bisa mencari solusi yang terbaik. Pada umumnya banjir disebabkan oleh :
1. Hutan yang gundul baik karena pembalakan liar maupun pembukaan lahan untuk memperoleh manfaat secara ekonomi misalnya pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit atau kegiatan lain yang lebih memberikan keuntungan. Seperti yang kita ketahui hutan berfungsi menjaga keseimbangan alam dengan menyimpan air sebagai cadangan dan tanggul alami yang mampu menahan banjir. Kerusakan hutan di Indonesia sudah sangat parah menurut catatan Greenpeace, kehancuran hutan di Indonesia 51 kilometer persegi hutan setiap harinya atau sebanding dengan 300 luas lapangan bola setiap jamnya. Terlepas apakah data itu akurat atau tidak kenyataannya banjir dan tanah longsor sering terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Gerakan menanam pohon dan reboisasi hendaknya tidak lagi menjadi slogan semata.
2. Sampah, kebiasaan membuang sampah secara sembarangan dan pengelolaan sampah yang kurang tepat menyebabkan seringnya terjadi banjir. Aliran sungai yang terhambat karena tumpukan sampah bisa mengakibatkan banjir ketika musim penghujan tiba. Sampah sebaiknya tidak dianggap sebagai sampah yang yang tidak memiliki manfaat. Sampah organik yang berasal dari rumah tangga atau daun-daunan bisa dimanfaatkan sebagai kompos untuk menyuburkan tanah, sementara sampah plastik, kertas dan kaca bisa didaur ulang. Sekarang banyak pengrajin yang memanfaatkan sampah plastik atau kertas untuk didaur ulang dan menjadi barang yang memiliki nilai jual, misalnya cindera mata.
3. Buruknya tata kota yang mengakibatkan semakin minimnya daerah resapan air termasuk juga pembangunan perumahan yang tidak memperhatikan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
4. Dampak dari pemanasan global (Global Warming). Meningkatnya suhu bumi akibat gas rumah kaca menyebabkan es di kutub mencair dan meningkatkan curah hujan.

Perlu adanya kesadaran dari semua pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan agar paling tidak bisa mencegah bencana banjir yang lebih parah.

Rating Televisi

Wednesday, February 4, 2009 · 0 comments
Istilah rating begitu popular akhir-akhir ini, terutama berkaitan dengan industri pertelivisian nasional. Banyak pro-kontra terkait masalah rating ini, tergantung dari perspektif mana orang melihatnya. Ada yang menganggap rating itu penting, namun tidak sedikit yang berpendapat rating hanyalah legitimasi bagi kepentingan bisnis televisi karena validitas hasil surveinya yang diragukan. Rating diartikan sebagai prosentase dari populasi pemirsa televisi yang menyaksikan siaran televisi pada periode waktu tertentu. Lembaga survei yang selama ini melakukan pengukuran rating televisi adalah AGB Nielsen Media Research. Dengan mengambil sampel 10 kota besar di Indonesia AGB Nielsen menentukan keluarga mana yang akan dijadikan sebagai panel survei.

Setiap satu unit televisi disediakan satu alat yang bernama peoplemeter untuk merekam data pemirsa. Jika satu keluarga memiliki lebih dari satu unit televisi, maka jumlah peoplemeter disesuaikan dengan jumlah televisi yang dimiliki oleh keluarga tersebut. Data yang didapatkan dari peoplemeter inilah yang kemudian akan menentukan apakah suatu program acara di televisi memiliki rating yang tinggi atau sebaliknya. Untuk jam tayang utama/prime time akan menghasilkan rating yang lebih tinggi karena jumlah pemirsa yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pagi atau siang hari. Bukan hal yang aneh jika program acara seperti sinetron mendapatkan rating yang tinggi, karena kebanyakan sinetron tayang pada prime time, dimana pada jam tersebut anggota keluarga biasanya berkumpul.

Lalu mengapa rating televisi selama ini menimbulkan pro-kontra? Hal ini disebabkan karena rating televisi hanya ditentukan dari sisi kuantitas, semakin banyak orang yang menyaksikan program acara tertentu di televisi, maka program acara tersebut akan mendapatkan rating yang tinggi. Bagi pengelola televisi hal ini tentu saja akan menguntungkan. Karena semakin banyak acara di televisinya yang memiliki rating tinggi akan berpotensi menambah jumlah pendapatan dari sponsor/iklan. Sementara soal kualitas cenderung diabaikan. Tidak sedikit protes dari masyarakat yang dialamatkan pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait dengan tayangan di televisi. Dan kebanyakan tayangan mendapatkan kritik pedas justru program acara yang memiliki rating tinggi seperti sinetron dan infotainment yang dianggap tidak bermutu dan tidak mendidik.

Jadi sama sekali tidak ada jaminan bahwa acara di televisi yang ratingnya tinggi juga memiliki kualitas yang sebanding dengan angka ratingnya.

The Best Laid Plans

· 1 comments

Dalam novelnya kali ini, Sidney Sheldon menampilkan sosok wanita yang cantik dan cerdas bernama Leslie Stewart. Leslie bekerja sebagai public relation pada perusahaan milik Bailey dan Tomkins. Leslie termasuk orang yang rajin melihat ramalan bintang sebagai acuan mengenai apa yang akan ia lakukan, meskipun terkadang dia kurang percaya jika ramalan tersebut tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Cerita berawal ketika Oliver Russell datang meminta bantuan kepada firma tempat Leslie bekerja untuk mendukung kampanye pencalonan dirinya sebagai Gubernur salah satu negara bagian di Amerika Serikat. Russell yang bergaya flamboyan dan pintar menarik hati wanita mampu memikat hati Leslie Stewart. Kisah cinta keduanya kandas karena intervensi Senator Todd Davis, orang yang sangat berpengaruh dan berambisi menjadikan Oliver Russel sebagai presiden Amerika Serikat. Keputusan Russell yang menikahi putri senator Daviss membuat Leslie kecewa dan berencana membalas dendam. Dengan bantuan kolega senator Davis, Leslie mulai melaksanakan rencananya dengan melakukan akuisisi beberapa media berpengaruh untuk menyerang Oliver Russell.

Karir Oliver Russell semakin melejit dan berhasil menuju puncak dengan menjadi orang nomor satu di Gedung Putih berkat bantuan senator Davis dan orang kepercayaannya Peter Tager. Sementara itu terjadi beberapa kasus pembunuhan yang mengindikasikan keterlibatan Oliver Russell. Hal ini dimanfaatkan oleh Leslie Stewart untuk mencoba menggoyang posisi Russell. Dengan segala upaya senator Davis berusaha untuk menghentikannya.

Dana Evans yang bekerja sebagai jurnalis muda sangat berambisi menjadi jurnalis internasional. Liputan Dana tentang konflik di Balkan menyita perhatian berbagai kalangan termasuk presiden Russell. Dan pada akhirnya Dana menerima tugas untuk melakukan liputan investigasi tentang dugaan keterlibatan presiden Russell akan terjadinya beberapa kasus pembunuhan.

Potensi Pengembangan Bio-Ethanol

· 0 comments
Ketergantungan banyak negara terhadap bahan bakar fosil selama ini secara nyata telah memberikan dampak yang sangat serius pada ketersediaan energi sebagai penopang kelangsungan hidup manusia di muka bumi. Cadangan minyak bumi semakin menipis, sementara jika tidak hati-hati hal yang sama akan terjadi pada batu bara dan gas alam. Penggunaan bahan bakar fosil dengan produk turunan seperti premium, solar, minyak tanah dan batu bara mengakibatkan pemanasan global/global warming. Pembakaran bahan bakar fosil untuk di konversi menjadi energi listrik pada power plant menghasilkan emisi gas karbon yang bisa menimbulkan efek rumah kaca. Demikian juga asap kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar seperti premium dan solar.

Menyadari akan dampak krisis energi dan pemanasan global, banyak negara mulai mengembangkan energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang banyak dikembangkan adalah energi yang berbasis pada bahan bakar nabati yaitu bio-ethanol dan bio-diesel. Beberapa negara yang sukses mengembangkan bahan bakar bio-ethanol adalah :
1. Brazil : Menggunakan bahan baku tebu dengan produksi tahunan lebih dari satu milyar liter yang dihasilkan dari sekitar 320 pabrik ethanol. Brazil sudah menggunaan ethanol yang di campur dengan bensin (gasohol) sebagai bahan bakar otomotif dan mampu menekan polusi udara dengan menurunkan emisi gas Karbon Dioksida sebesar 18 persen.
2. AS : dengan produksi tahunan sebesar 10 milyar liter.

Negara lain yang tergolong mampu mengembankan bio-ethanol secara signifikan adalah China, India dan Perancis.

Potensi Indonesia untuk mengembangkan bio-ethanol sebenarnya sangat menjanjikan. Dengan berbagai macam tanaman yang bisa dijadikan bahan baku seperti tebu, jagung dan ketela pohon. Namun pengadaan lahan, pola tanam yang masih tradisional dan distribusi menjadi kendala. Untuk itu pemerintah perlu mengeluarkan regulasi yang lebih jelas dan lebih fokus serta konsisten dalam penerapannya, agar pengembangan energi alternatif dengan bahan bakar bio-ethanol bisa dimaksimalkan.

Duet Lennon-McCartney Adalah yang Terbaik

Tuesday, February 3, 2009 · 0 comments
The Beatles yang pernah hadir dalam ranah musik dunia seolah tidak pernah mati. Kabar apapun yang terkait dengan Beatles selalu dinantikan oleh para penggemarnya. The Beatles memang sudah bubar lebih dari tiga dekade yang silam, namun nama The Beatles tetap dikenang dan menjadi acuan para musisi dan grup musik sampai dengan saat ini. John Lennon dan Paul McCartney bisa jadi adalah simbol kejayaan Beatles. Tentu saja tanpa mengesampingkan dua nama personil The Beatles lainnya George Harrison dan Ringo Starr, tetap tidak bisa dipungkiri duet Lennon-McCartney memang tampil lebih dominan melalui karya-karya mereka yang abadi. All My Loving, It’s Only Love, Help, Yesterday, Can’t Buy Me Love dan masih banyak lagi hit Beatles yang tercipta dari tangan dingin mereka berdua. Puncak dari kolaborasi Lennon-McCartney adalah pada saat proses menciptakan lagu A Day In The Life dari album legendaris Beatles Sgt Pepper’s Lonely Hearts Club Band. Di lagu ini John Lennon sempat kebingungan menyelesaikan komposisinya secara utuh, sampai kemudian Paul McCartney memasukkan bridge dengan syair "woke up, got out of bed, dragged a comb across my head”.

Memang tidak sedikit grup musik yang menghadirkan duet legendaris sebagai motor utama yang tampil lebih dominan dan berpengaruh pada kejayaan grup musik tersebut. Ambil contoh Mick Jagger-Keith Richards (Rolling Stones), Steven Tyler-Joe Perry (Aerosmith), Robert Plant-Jimmy Page (Led-Zeppelin) dan masih banyak lagi. Namun demikian, duet Lennon-McCartney berada pada posisi teratas dengan segala kelebihan dan keunikan yang mereka miliki. Majalah Rolling Stone pernah menobatkan duet Lennon-McCartney sebagai duet penulis lagu terbaik sepanjang masa. Duet ini pernah mengalami keretakan yang berujung dengan bubarnya The Beatles pada awal 70-an. Sayang rujuknya John Lennon dan Paul McCartney yang diharapkan mampu membangkitkan kembali The Beatles kandas di tengah jalan dengan terbunuhnya John Lennon pada tahun 1980. Mungkin yang sampai dengan saat ini masih menjadi misteri adalah, mengapa dalam setiap lagu yang diciptakan oleh John Lennon dan Paul McCartney, nama John selalu ada di depan nama Paul. Paul McCartney pernah meminta kepada janda mendiang John Lennon, Yoko Ono untuk membalik urutan nama mereka di lagu Yesterday, namun Yoko Ono tidak mengabulkan permintaannya.

Paul McCartney sendiri mengaku kolaborasinya dengan John Lennon belum pernah bisa ditandingi dengan kolaborasinya bersama musisi lain. Paul pernah bekerja sama dengan beberapa musisi ternama dunia seperti Stevie Wonder, David Gilmour (Pink Floyd) dan Michael Jackson.

Schindler’s List

Monday, February 2, 2009 · 1 comments

Film besutan sutradara ternama Steven Spielberg yang di ambil dari buku karya Thomas Keneally ini dirilis tahun 1993. Berhasil mendapatkan tujuh Piala Oscar dan 63 penghargaan dari berbagai festival film lainnya. Berlatar belakang Perang Dunia ke-II, ketika tentara Jerman melakukan invasi ke Polandia. Seorang pengusaha asal Chekoslovakia Oskar Schindler, ingin mendirikan pabrik di Polandia dengan memanfaatkan tenaga kerja yang murah dan kedekatannya dengan para perwira Nazi. Oskar sendiri adalah anggota partai Nazi. Kepanikan kaum Yahudi yang dikejar-kejar tentara Nazi untuk di kirim ke kamp konsentrasi, dimanfaatkan oleh Oskar Schindler untuk mendapatkan tenaga kerja yang murah. Melalui bantuan Itzhak Stern seorang akuntan keturunan Yahudi, Oskar mendapatkan uang dan banyak tenaga kerja yang bisa ia manfaatkan untuk memulai mengoperasikan pabriknya.

Pada awalnya Oskar tidak tertarik dengan apa yang dilakukan oleh tentara Nazi di Polandia. Oskar hanya tertarik menjalankan bisnis di Polandia setelah gagal di Jerman. Namun ketika dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri pembantaian yang sadis di kamp kerja paksa Plaszow yang dipimpin oleh seorang perwira bernama Amon Goth, Oskar kemudian meminta Itzhak untuk membuat daftar nama orang-orang Yahudi yang ada di kamp tersebut untuk diselamatkan. Setelah melakukan berbagai upaya termasuk menyuap para perwira Nazi, Oskar membawa ribuan orang Yahudi ke negara asalnya Chekoslovakia.

Film ini sarat dengan pesan kemanusiaan, Karena menolong sesama pada hakekatnya tidak boleh pandang bulu dengan melihat latar belakang agama, etnis, warna kulit dan sebagainya. Spielberg menggunakan warna hitam-putih untuk menimbulkan kesan suasana muram yang terjadi pada masa itu.

Pemeran:
1. Liam Neeson (Oskar Schindler)
2. Ben Kingsley (Itzhak Stern)
3. Ralph Fiennes (Amon Goeth)
4. Caroline Goodall (Emillie Schindler)

Album 40th Anniversary Chicago

· 0 comments

Chicago merupakan grup musik legendaries yang di bentuk pada tahun 1967 di Chicago Illinois Amerika Serikat. Pada mulanya grup ini bernama The Missing Link, kemudian The Big Thing lalu Chicago Transit Authority pada saat merilis album dengan judul The Chicago Transit Authority. Akhirnya mereka merubah nama menjadi Chicago karena perusahaan angkutan di Chicago melarang grup musik ini memakai nama Chicago Transit Authority. Awal formasi Chicago adalah Walter Parazaider, Terry Kath, Robert Lamm, Danny Seraphine, Pankow, dan Lee Loughnane. Kemudian bergabung Peter Cetera yang mengisi posisi vokalis dan pemain bass. Era Peter Cetera dianggap sebagai masa keemasan Chicago dengan bantuan produser bertangan dingin David Foster. Pada masa itu lahirlah lagu-lagu Chicago yang menjadi hit seperti Hard to Say I’m Sorry, You’re The Inspiration, Love Me Tomorrow dan Hard Habit to Break. Era Foster-Cetera membawa pengaruh terhadap karakter musik Chicago yang cukup dominan dengan string section yang justru menghilangkan ciri khas mereka sebelumnya dengan horn section.

Pada tahun 1985 Peter Cetera memilih hengkang untuk bersolo karir. Posisi Cetera digantikan oleh Jason Scheff dan tetap menjalin kerja sama dengan David Foster. Kepergian Cetera tidak membuat grup ini menjadi limbung, warna tenor yang khas dari karakter vocal Jason Scheff memberi warna tersendiri. Kolaborasi Scheff-Foster-Champlin melahirkan beberapa hit seperti Will You Still Love Me?, What Kind of Man Would I Be, dan You Come to My Senses.

Empat puluh tahun sudah Chicago berkibar dengan pasang surutnya dengan 13 album platinum, 21 Top 10 Singles dan satu Grammy Award. Untuk memperingati 40 tahun berdirinya grup musik ini pada tahun 2007 yang lalu dirilis album berjudul The Best Of Chicago : 40th Anniversary Edition. Hal serupa juga pernah dilakukan oleh Chicago pada tahun 1997 yang merilis Heart Of Chicago Vol 1 dan 2. Di album The Best ini terdapat 28 lagu yang pernah mereka rilis dalam dua keping cakram.

Disc 1 :
1. Questions 67 and 68
2. 25 Or 6 To 4
3. Does Anybody Really Know What Time It Is?
4. Make Me Smile
5. Beginnings
6. Colour My World
7. Saturday In The Park
8. Feeling Stronger Everyday
9. Just You and Me
10. Wishing You Were Here
11. Old Days
12. Another Rainy Day In New York City
13. If You Leave Me Now



Disc 2 :
1. Baby, What A Big Surprise
2. No Tell Lover
3. Hard To Say I’m Sorry
4. Love Me Tomorrow
5. Hard Habit To Break
6. You’re The Inspiration
7. Will You Still Love Me?
8. If She Would Have Been Faithful
9. I Don’t Wanna Live Without Your Love
10. Look AsWay
11. What Kind Of Man Would I Be?
12. You’re Not Alone
13. Here In My Hearts
14. Feel
15. Love Will Come Back
KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog
Indonesia
Science Blogs - BlogCatalog Blog Directory

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Add to Technorati Favorites
 

SKY DASHBOARD | Copyright © 2009 - Blogger Template Designed By BLOGGER DASHBOARD