The Beatles yang pernah hadir dalam ranah musik dunia seolah tidak pernah mati. Kabar apapun yang terkait dengan Beatles selalu dinantikan oleh para penggemarnya. The Beatles memang sudah bubar lebih dari tiga dekade yang silam, namun nama The Beatles tetap dikenang dan menjadi acuan para musisi dan grup musik sampai dengan saat ini. John Lennon dan Paul McCartney bisa jadi adalah simbol kejayaan Beatles. Tentu saja tanpa mengesampingkan dua nama personil The Beatles lainnya George Harrison dan Ringo Starr, tetap tidak bisa dipungkiri duet Lennon-McCartney memang tampil lebih dominan melalui karya-karya mereka yang abadi. All My Loving, It’s Only Love, Help, Yesterday, Can’t Buy Me Love dan masih banyak lagi hit Beatles yang tercipta dari tangan dingin mereka berdua. Puncak dari kolaborasi Lennon-McCartney adalah pada saat proses menciptakan lagu A Day In The Life dari album legendaris Beatles Sgt Pepper’s Lonely Hearts Club Band. Di lagu ini John Lennon sempat kebingungan menyelesaikan komposisinya secara utuh, sampai kemudian Paul McCartney memasukkan bridge dengan syair "woke up, got out of bed, dragged a comb across my head”.
Memang tidak sedikit grup musik yang menghadirkan duet legendaris sebagai motor utama yang tampil lebih dominan dan berpengaruh pada kejayaan grup musik tersebut. Ambil contoh Mick Jagger-Keith Richards (Rolling Stones), Steven Tyler-Joe Perry (Aerosmith), Robert Plant-Jimmy Page (Led-Zeppelin) dan masih banyak lagi. Namun demikian, duet Lennon-McCartney berada pada posisi teratas dengan segala kelebihan dan keunikan yang mereka miliki. Majalah Rolling Stone pernah menobatkan duet Lennon-McCartney sebagai duet penulis lagu terbaik sepanjang masa. Duet ini pernah mengalami keretakan yang berujung dengan bubarnya The Beatles pada awal 70-an. Sayang rujuknya John Lennon dan Paul McCartney yang diharapkan mampu membangkitkan kembali The Beatles kandas di tengah jalan dengan terbunuhnya John Lennon pada tahun 1980. Mungkin yang sampai dengan saat ini masih menjadi misteri adalah, mengapa dalam setiap lagu yang diciptakan oleh John Lennon dan Paul McCartney, nama John selalu ada di depan nama Paul. Paul McCartney pernah meminta kepada janda mendiang John Lennon, Yoko Ono untuk membalik urutan nama mereka di lagu Yesterday, namun Yoko Ono tidak mengabulkan permintaannya.
Paul McCartney sendiri mengaku kolaborasinya dengan John Lennon belum pernah bisa ditandingi dengan kolaborasinya bersama musisi lain. Paul pernah bekerja sama dengan beberapa musisi ternama dunia seperti Stevie Wonder, David Gilmour (Pink Floyd) dan Michael Jackson.
Memang tidak sedikit grup musik yang menghadirkan duet legendaris sebagai motor utama yang tampil lebih dominan dan berpengaruh pada kejayaan grup musik tersebut. Ambil contoh Mick Jagger-Keith Richards (Rolling Stones), Steven Tyler-Joe Perry (Aerosmith), Robert Plant-Jimmy Page (Led-Zeppelin) dan masih banyak lagi. Namun demikian, duet Lennon-McCartney berada pada posisi teratas dengan segala kelebihan dan keunikan yang mereka miliki. Majalah Rolling Stone pernah menobatkan duet Lennon-McCartney sebagai duet penulis lagu terbaik sepanjang masa. Duet ini pernah mengalami keretakan yang berujung dengan bubarnya The Beatles pada awal 70-an. Sayang rujuknya John Lennon dan Paul McCartney yang diharapkan mampu membangkitkan kembali The Beatles kandas di tengah jalan dengan terbunuhnya John Lennon pada tahun 1980. Mungkin yang sampai dengan saat ini masih menjadi misteri adalah, mengapa dalam setiap lagu yang diciptakan oleh John Lennon dan Paul McCartney, nama John selalu ada di depan nama Paul. Paul McCartney pernah meminta kepada janda mendiang John Lennon, Yoko Ono untuk membalik urutan nama mereka di lagu Yesterday, namun Yoko Ono tidak mengabulkan permintaannya.
Paul McCartney sendiri mengaku kolaborasinya dengan John Lennon belum pernah bisa ditandingi dengan kolaborasinya bersama musisi lain. Paul pernah bekerja sama dengan beberapa musisi ternama dunia seperti Stevie Wonder, David Gilmour (Pink Floyd) dan Michael Jackson.
0 comments:
Post a Comment