Bahan bakar fosil adalah bahan bakar yang disediakan oleh alam dalam bentuk senyawa campuran hidrogen dan karbon. Senyawa campuran tersebut terbentuk melalui proses dekomposisi tumbuh-tumbuhan dan binatang selama lebih dari ribuan tahun. Oleh karena itu meskipun tersedia oleh alam bahan bakar fosil jumlahnya semakin terbatas dan tidak dapat diperbaharui.
Bahan bakar fosil terdiri dari tiga jenis yaitu : minyak bumi (premium, solar dan minyak tanah), gas alam dan batu bara. Pada awalnya ketersediaan bahan bakar fosil sangat melimpah. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan dengan ketergantungan penggunaannya yang begitu tinggi, maka ketersediaan bahan bakar fosil semakin menipis. Belakangan ini banyak pihak sudah mulai menggunakan bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti bahan bakar nabati atau energi yang mampu disediakan oleh alam secara melimpah dan dapat diperbaharui seperti energi matahari dan panas bumi. Bahkan tidak sedikit negara yang sudah menggunakan energi nuklir untuk digunakan sebagai pembangkit listrik.
Ketergantungan yang begitu tinggi terhadap bahan bakar fosil membuat beberapa negara termasuk Indonesia terlambat mengembangkan bahan bakar alternatif sebagai sumber energi. Keterlambatan tersebut juga disebabkan selama ini potensi pendapatan negara dari sektor minyak bumi, gas dan batu bara sangat diandalkan.
Sebenarnya sudah banyak penemuan mengenai energi alternatif yang lebih murah, dengan ketersediaan yang melimpah dan lebih ramah lingkungan. Namun semua itu harus mendapatkan perhatian dari semua pihak. Karena untuk membangun instalasi pembangkit energi yang kompleks dan dapat memenuhi hajat hidup orang banyak membutuhkan dana yang tentu saja tidak sedikit. Akan tetapi pengembangan energi alternatif harus segera di mulai demi kelangsungan hidup generasi yang akan datang.
Bahan bakar fosil terdiri dari tiga jenis yaitu : minyak bumi (premium, solar dan minyak tanah), gas alam dan batu bara. Pada awalnya ketersediaan bahan bakar fosil sangat melimpah. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan dengan ketergantungan penggunaannya yang begitu tinggi, maka ketersediaan bahan bakar fosil semakin menipis. Belakangan ini banyak pihak sudah mulai menggunakan bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil seperti bahan bakar nabati atau energi yang mampu disediakan oleh alam secara melimpah dan dapat diperbaharui seperti energi matahari dan panas bumi. Bahkan tidak sedikit negara yang sudah menggunakan energi nuklir untuk digunakan sebagai pembangkit listrik.
Ketergantungan yang begitu tinggi terhadap bahan bakar fosil membuat beberapa negara termasuk Indonesia terlambat mengembangkan bahan bakar alternatif sebagai sumber energi. Keterlambatan tersebut juga disebabkan selama ini potensi pendapatan negara dari sektor minyak bumi, gas dan batu bara sangat diandalkan.
Sebenarnya sudah banyak penemuan mengenai energi alternatif yang lebih murah, dengan ketersediaan yang melimpah dan lebih ramah lingkungan. Namun semua itu harus mendapatkan perhatian dari semua pihak. Karena untuk membangun instalasi pembangkit energi yang kompleks dan dapat memenuhi hajat hidup orang banyak membutuhkan dana yang tentu saja tidak sedikit. Akan tetapi pengembangan energi alternatif harus segera di mulai demi kelangsungan hidup generasi yang akan datang.
0 comments:
Post a Comment